Assalamu’alaikum wr.wb
Weber memandang hukum sebagai suatu
kumpulan norma-norma atau aturan-aturan yang dikelompokkan dan dikombinasikan
dengan consensus, menggunakan alat kekerasan sebagai daya paksaan. Ia
menganggap bahwa hukum adalah kespakatan yang valid dalam suatu kelompok
tertentu. Weber disebut sebagai bapak sosilogi hukum modern, yang menggarap
hukum secara komprehensif dengan metode sosiologis. Usaha Weber untuk
menyingkap ciri yang menonjol dari masyarakat barat, membawanya kepada rasionalitas
sebagai kuncinya.
Tipologinya yang disusun melalui
sumbu formal-subtantif dan sumbu Irasional-Rasional, yaitu sebagai berikut :
1. Menyangkut
perbedaan bagaimana suatu sistem hukum itu disusun, sehingga merupakan suatu
sistem yang mampu menentukan sendiri peraturan dan prosedur yang dipakai untuk
mengambil suatu keputusan.
2. Subtantif,
bersifat eksternal dan merujuk kepada ukuran di luarnya, terutama kepada
niali-nilai agama, etika serta politik.
Weber berpendapat, hukum memiliki
rasionalitasnya yang subtantif ketika subtansi hukum itu memang terdiri dari
aturan-aturan umum In Abstracto, yang siap didedukasikan guna menangani kasus
konkrit. Ada tiga tipe dalam penyelenggaran dalam pengadilan menurut Weber
yaitu :
a. Tipe
perdilan kadi atau peradilan dengan fungsi perdamaian atas dasar kerifan dan
kebijaksanaan sang pengadil.
b. Tipe
perdailan empiris, dan
c. Tipe
peradilan yang rasional
Peradilan Kadi, menurut Weber adalah
perdilan yangsangat arbiter dan karenanya dinilai sebagai pengadilan yang tidak
rasional. Keputusan peradilan ini dipercayakan sepenuhnya kepada sang pengadil,
tanpa diperlukan adanya kontrol oleh system lainnya. Tipe empiris adalah tipe
pradilan yang lebih rasional, sekalipun belum sepenuhnya. Dalam peradilan
empiris ini, sang hakim memutuskan perkara-perkara sepenuhnya dengan cara
beranalogi. Peradilan ini dilakukan oleh mereka yang bernaung di bawah filsafat
positivisme.
Dalam pemikiran Max Weber ada beberapa jenis masyarakat yaitu masyarakat primitive,
semi modern, modern, kalau primitive itu masyarakatnya itu condong menggunakan
insting kepercayaan pada yang ghoib, sedangkan masyarakat semi modern itu
disebut masyarakat karismatik yaitu mengandalkan salah satu tokoh yang di
anggap mempunyai suatu karisma kewibawaan dan kata katanya menjadi rujukan
,masyarakat tersebut, dan masyarakat modern itu sudah menggunakan hukum yang
sudah tertulis.
Pemikiran Max Wiber di atas itu dapat dilihat kenyataannya pada kehidupan
masyarakat sebagai contoh ada tetangga desa saya itu bias dikatakan masyarakat
di sana itu satu pemikiran tapi beda keyakinan, kehidupan masyarakatmya itu
rukun dan kompak,tidak menyalahkan satu sama lain.
Dalam mmenyelesaikan masalah mereka itu condong kepada perkataan atau
keputusan dari satu tokoh yang di anggab masyarakat disana mengerti, misalnya
saja pada suatu hari disana ada satu kasus yang membingungkan masyarakat yaitu
tentang pohon besar yang berada di tengah tengah pemukuman warga yang kononnya
pohon tersebut dilarang untuk menebannya, akan tetapi beliau berpendapat untuk
menyuruh menebangnya karena pohon tersebut meresahkan warga, dan warga sekitar
menebang pohon tersebut atas perintah beliau.tapi meskipun tokoh masyarakat itu
sudah memutuskan begitu malah dengan di tebangnya pohon tersebut ada beberapa
warga yang menjadi lebih resah karena merasa akan terjadi hal hal yang tidak di
inginkan setelah di tebangnya pohon tersebut.
Dan ada contoh lagi di desa itu terdapat jembatan yang dulu jembatan
tersebut di buat oleh belanda dan masih sampai sekarang yang disebut bok pegat,di
situ dipercayai kalau pengantin baru atau calon pengantin yang liwat jembatan
tersebut akan mengalami hal - hal yang buruk,dan itu sangat meresahkan
masyarakat melihat situasi yang demikian tokoh atau kyai di desaitu memberikan
penjelasan bawasannya keyakinan tersebut di hapus saja,karena keyakinan
tersebut akan menimbulkan musrik, setelah itu
masyarakat mulai menghilangkan keyakinan tersebut ,tapi ada beberapa
yang masih percaya akan bok pegat tersebut.
Dari beberapa contoh kehidupan masyarakat di atas dapat kita lihat dan
kita hubungkan dengan pemikiran Max Weber dan contoh di atas adalah kalau saya katakan
tidak bias dikatakan masyarakat primitive
atau masyarakat karismatik tapi campuran antara keduanya, ada yang mengandalkan
satu tokoh da nada yang masih mempercayai ingsting mereka.
Sekian semoga bermanfaat dan
menambah ilmu bagi semuanya….
Wassalamu’alaikum wr. Wb.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar