Selasa, 06 Desember 2016

Kaum yang termajinalkan

Kali ini kita akan berbicara soal orag yang termajinalkan karena difabel,difabel adalah seseorang yang memiliki kelainan fisik dan atau mental yang sifatnya mengganggu atau merupakan suatu hambatan baginya untuk melakukan kegiatan sehari-hari secara layak atau normal. Tidak semua manusia diciptakan dengan kondisi fisik ataupun mental yang sempurna. Ada sebagian orang yang memiliki kekurangan seperti tidak dapat mendengar, tidak dapat berbicara, keterbelakangan mental, dan lain sebagainya.Ada juga yang dilahirkan sempurna akan tetapi karena peristiwa tertentu seperti bencana alam dan kecelakaan menyebabkan ia memiliki kekurangan fisik ataupun mental. Kekurangan tersebut menyebabkan seseorang memiliki keterbatasan dalam menjalani kehidupan baik secara pribadi maupun dalam kehidupan bermasyarakam
Hal ini menyebabkan sebagian dari mereka menjadi minder atau rendah diri dalam pergaulan. Apalagi jika mendapat sebutan orang cacat, membuat mereka semakin tidak percaya diri. Untuk itu penggunaan istilah penyandang cacat bagi orang yang memiliki kekurangan fisik atau mental sudah mulai ditinggalkan.
Orang yang tidak memiliki kaki karena suatu kecelakaan, misalnya, lantas dianggap 'cacat. Dalam pengertian 'tidak normal'. Pelabelan ini ternyata tidak berhentii sini, karena golongan masyarakat yang digolongkan dalam 'penyandang cacat', yakni adalah mereka yang hanya kehilangan ata kerusakan salah satu dari anggota badan atau indera mereka, selanjutnya selain dianggap tidak normal, lantas pengertian tidak normal tersebut berubah menjadi 'disable' yang artinya tidak mampu. Padahal, sesungguhnya seseorang yang tidak memiliki salah satu anggota badan, masih memiliki banyak sekali kemampuan yang 'berbeda' dengan mereka yang memiliki kaki atau tangan. Akan tetapi, dengan diskursus itulah selanjutnya berbagai ketidakadilan, diskriminasi, dan penindasan terjadi. Oleh karena itu, memang peperangan terbesar untuk memberdayakan kaum yang dianggap 'cacat' ini justru melawan diskursus dominan para pengguna ideologi yang tersembunyi di balik istilah 'disable' ataupun 'penyandang cacat.
Sekarang ini di Indonesia masih kurang menyediakan sarana prasarana yang memadai buat orang-orang difabel terbukti misal sekolah sekolah slb itu masih ada di perkotaan saja yang mana letaknya jauh dari perdesaan yang ada do desa akan merasa kesulitan untuk mencapainya bahkan karena alasan itu memilih tidak melanjutkan untuk sekolah,karena di desa hanya ada sekolah untuk anak-anak yang normal saja. Dan kekawatiran orang tua kalau di sekolahan biasa nanti akan tertinggal dari yang lain dan akan menimbulkan hilangnya rasa percaya diri untuk bisa.Kebingungan orang tua anak difabel untuk mendorong anaknya bersekolah dapat menjadi contoh betapa masyarakat masih belum banyak tercerahkan. Keterbatasan akses pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus (ABK) ataupun difabel menjadi pekerjaan rumah bersama pemerintah dan masyarakat. Kepedulian, kemauan dan kerja keras bersama diperlukan untuk mendorong perwujudan pendidikan khusus bagi difabel.
Kalau keadaan kaum tidak mampu di desa itu menurut saya sudah tidak termajinalkan,buktinya kalau ada kajatan itu semua salig membantu dan tidak memandang itu siapa, mereka hanya berfikir kalau tetangga repot kita harus membantunya,dan tidak membeda-bedakan antara yang miskin dan yang kaya.
Jadi menurut saya kita itu harus mempunyai kesadaran,setiap hari kita menyalahkan pemerintah sebetulnya pemerintah itu juga sudah melakukan tidakan tapi belum menyeluruh nah.sebagai orang tua itu menurut saya tidak papa menyekolahkan anaknya yang difabel itu di sekolahan biasa kalau tertinggal dengan yang lainnya itu wajar dan kalau itu menimbulkan rasa percaya dirinya hilang itu adalah tugas orang tua yang memberi suport anaknya sehingga rasa percaya dirinya itu muncul sehingga anak anak tersebut bisa memperoleh haknya yaitu memperoleh pendidikan seperti halnya anak-anak yang lain.
Dan yang terakir perlu dilihat juga sekarang bayak orang orang yang berprestasi atau yang mempunyai karya, dari kaum difabel seperti ada atlit,pengusaha,dll, itu membuktikan bawasannya mereka itu kalau di perlakukan seperti yang biasa dan tidak di kesampingkan mereka itu juga bisa sukses.
Sekian artikel dari saya semoga bermanfaat